Pages

Kamis, 08 Agustus 2019

Toilet Training Kei


Menjadi ibu ternyata memaksa kita untuk tidak berhenti belajar. Bermula dari belajar menyusui, menggendong, menidurkan, asi dan asip, mpasi, tumbuh kembang anak, dan segala hal terkait pengasuhan dan parenting. Tidak luput juga soal menyapih dan toilet training yang ternyata semuanya berproses. Memang sih ada yang diberi kemudahan dan kelancaran, tapi banyak juga yang diberi tantangan yang perlu kesabaran..hihi..namanya juga proses.

Seperti halnya yang terjadi pada Kei, proses menyapihnya hanya butuh waktu satu malam, tapi toilet trainingnya butuh waktu 5,5 bulan. Wow..beda banget kan ya. Nah kali ini saya mau cerita proses toilet training kei. Kalau proses menyapihnya sudah pernah saya ceritakan di post sebelumnya ya.

Saya kan awalnya ingin start toilet training Kei usia 26 bulan, tapi ternyata di usia kei segitu sayanya sedang hamil muda dandilanda mabuk cinta trimester pertama dan kedua yang saat itu belum berkesudahan juga. Suami juga lagi sibuk dan sering juga dinas keluar kota. Semua itu menjadikan alasan untuk menunda toilet training Kei. Saya lihat Kei juga masih enjoy saja sama diapernya. Kei belum memberikan tanda-tanda siap untuk toilet training.

Trus ditunda sampai kapan? Sampe adeknya lahir lhooo!. Trus beneran setelah adeknya lahir langsung TT. Ya jelas tidak lah..hehe malu saya sebenernya ketahuan banget mamak malas. Pasca adeknya lahir di bulan Oktober, sampai awal desember saya masih riweuh..masih asik gendong adek (yang maunya digendong, kalau tidak digendong gak bisa tidur dan nangis jejeritan) dengan mata bintitan dan gigi sakit dan badan letih..hehe nah lho nanti saya jadi curhat deh betapa perjuangannya lagi pasca melahirkan.

Dengan pertimbangan keriweuhan itu, dan si ayah gak sibuk dan bisa cuti panjang diakhir Desember, jadilah Kei TT mulai pertanggal 26 Desember 2018. Itu adalah hari pertama kalinya Kei lepas diaper..wohohoho sebelum itu tidak pernah lho. Saat itu umur Kei sudah 2 tahun 9 bulan. Sebenarnya sudah telat sekali ya..tapi ya gakpapa. Saya dan suami mampunya begitu.

Saat itu, TT benar-benar mulai dari NOL. Pertama kali langsung ajak Kei ke toilet atau bahasanya ditatur. Beberapa malam sebelumnya, Kei sudah dibacakan buku tentang toilet training. Dia sudah hapal ruangan toilet dan kloset di dalamnya. Jadinya pas pertama kali ngajak ke toilet pun, Kei udah ngerti. Hanya saja tidak bisa langsung pipis atau pup. Ya iyalah ya..namanya juga pertama kalinya. Nunggu lama banget sampai akhirnya dia pipis. Ketika pipis pun dianya gak sadar lagi pipis 😅. Yah hari pertama pokoknya gitu deh, klo pipis di toilet nunggunya lama dan pas keluar kei pun gak sadar, klo gak ditoilet ya pipis di celana. Kalau pup totalitas di celana ya 😂. Tapi paling gak, di hari pertama lebih ke pengenalan rasa tidak nyaman kalau pipis dan pup di celana, karena Kei tidak berkutik diam di satu tempat kalau pipis dan pup di celana, ya meski belum ngomong ya.

Hari kedua, Kei sudah mulai lancar ditatur pipis di toilet. Dia mulai sadar kalau dia pipis. Kalau pup masih full di celana dan belum ngomong. Hari ketiga, Kei sudah bisa ditatur di toilet, masuk toilet langsung memposisikan diri pipis dan langsung pipis. Pup masih di celana tapi bisa ngomong setelahnya. Kondisi itu berlanjut terus hampir seminggu sampai akhirnya dia masuk daycare lagi.

Setelah masuk daycare, laporan bu gurunya, Kei bisa ditatur ke toilet, tapi belum ngomong sendiri kalau mau pipis. Masih suka ngompol kalau bobo dan kalau bu gurunya lupa atau telat ngajak ke toilet. Kalau pup masih di celana dan ngomong setelahnya. Kondisi ini berlanjut sekitar sebulan lamanya.

Sebulan kemudian mulailah episode baru TT Kei. Kei sudah makin pinter pipis di toilet dan ngomong sebelum pipis, jadi ngompolnya pas bobo aja. Bisa dibilang TT pipis sudah berhasil. Tapi proses TT pupnya mengalami kemunduran. Kei pup di satu tempat diam saja, tidak gerak dan tidak ngomong sebelum atau sesudahnya. Kitanya yang harus ngeh kalau dia pup. Kondisi ini berlangsung kira-kira 4 bulan lamanya.

Di bulan kelima dia TT, akhirnya Kei untuk pertama kalinya ngomong "Keinan Mau Pup". Dalam hati bubu dan ayahnya sudah sorak sorak horeee lho saat itu. Saat itu malam-malam hari lebaran sepulang dari silaturahmi keluarga Bekasi. Padahal pagi harinya Kei masih pup di celana selesai sholat Ied.

Melihat si ayah selesai menemani kei pup di toilet, bubunya pun senyum-senyum sambil nanya berkali-kali "beneran kei pup di toilet seperti yang dia bilang?" Dan ayah pun jawab beneran 😍. Oke lihat besok artinya. Ternyata hari esok dan esoknya terus Kei selalu bilang kalau mau pup dan sejak itu Kei tidak pup di celana lagi. 😍😍😍. Alhamdulillah.

Sampai akhirnya liburan lebaran usai, Kei masuk daycare lagi. Hari pertama seterlah liburan lebaran ternyata kei pup di celana dong..huhu bubu sedih. Tapi itu juga seperti untuk terakhir kalinya dia pup di celana di daycare karena setelah itu dia gak pernah pup di daycare lagi selama 2 bulan. Dia pup hanya di rumah kalau sore sepulang dari daycare dan malam sebelum bobo atau pagi sebelum berangkat. Saya dan suami pun mengira-ngira kayaknya Kei tidak mau pup di daycare karena kloset jongkok. Sedangkan di rumah kloset duduk.

Lalu tiba juga hari ketika Kei ngomong mau pup pas di daycare. Itupun pagi-pagi pas masih ada ayahnya. Jadi tebakan bubu dan ayahnya hari itu meleset. Ternyata Kei mau dan bisa pup di kloset jongkok.

Nah itulah proses TT Kei yang berproses lumayan lama. Jadi Kei sukses TT di usia 3 tahun 2 bulan. Alhamdulillah, 5.5 bulan proses TT terlewati dengan baik sampai akhirnya Kei sudah lancar pipis dan pup di toilet dan kalau ngompol saat tidur..sampai sekarang terkadang masih ya tapi gak setiap hari, jarang malahan. Menurut saya sih wajar. Banyak juga anak sd tahun awal yang terkadang ngompol sesekali.

Nah, pelajaran yang bisa saya ambil untuk kedepannya kalau InsyaAllah ada snak ketiga sih, mulai TT lebih cepat kayaknya lebih enak. Yang penting si anak sudah mulai bisa ngomong dan ngerti instruksi. Tapi banyak juga lho anak-anak yang dari umur setahun sudah gak betah pake diaper atau jijik sama diaper, jadi dengan sendirinya berhasil TT. Enak ya yang begitu. Kebanyakan yang saya tahu anak perempuan yang seperti itu atau anak-anak yang dari lahir tidak mengenal diaper..wohooo ibunya luar biasa disiplin dan rajin bebersih. Tapi ya tetap saja, setiap anak punya prosesnya masing-masing, jadi tidak bisa dibandingkan. Percayalah, proses itu pada akhirnya membahagiakan dan jangan lupa doa yang mengiringinya 🤗.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar