Sekarang 27 Desember 2014. 5 hari lalu tanggal 22 Desember merupakan tanggal yang ditetapkan sebagai hari Ibu. Begitu banyak orang yang mengucapkan dan menyampaikan rasa sayang mereka kepada Ibu mereka secara langsung ataupun tidak langsung. Hari itu banyak sekali ucapan I love u Mom di media sosial. Lalu bagaimana dengan saya?
Saya setiap saat saya mengingat mamah (ibu saya tercinta) saya selalu langsung berucap dalam hati "Allah..tolong sampaikan kepada Mamah kalau saya sangat menyayanginya, salam sayang, peluk dan cium untuknya, bahagiakan Mamah dalam SurgaMu Allah"..begitulah setiap saat saya mengingatnya. Sudah 1 tahun 5 bulan, mamah pergi kembali kepada-Nya. Rasa sedih ini masih ada sampai sekarang. Dulu setiap ada masalah, setiap saya menghadapi hal-hal yang berat, meski saya berusaha sendiri tapi saya tahu sebenarnya saya tidak sendiri. Ada doa Mamah yang selalu menyertai saya. Saya sering melihat dan mendengar sendiri mamah setiap selesai sholat, beliau khusu' berdoa untuk ampunan, kesehatan, keselamatan, rezeki, dan kesuksesan anak-anaknya.
Betapa besar cinta seorang ibu untuk anaknya. Sekarang saya bisa bilang kalau besaran cinta dan ketulusan Ibu kepada anaknya jauh lebih besar dari yang anak kira. Dan itulah yang selalu membuat saya sering merindukan Mamah. Kadang rasa rindu ini begitu besar sampai rasanya sakiittt sekali karena saya tahu saya hanya bisa berdoa, saya tak bisa lagi menunjukan rasa sayang dan rasa rindu saya secara langsung.
Semoga Allah selalu mengampuni segala dosa Mamah, menerima segala amal ibadahnya, dan menempatkan mamah di tempat yang mulia di Surga-Nya. Aamiin
Sabtu, 27 Desember 2014
Rabu, 24 Desember 2014
Ciptakan Momen Indah Sebanyak-banyaknya!!!
Suka nonton Mario Teguh Golden Ways?hmmm saya suka. Banyak sekali statements Mario Teguh yang menurut saya bijak. Hmm sayangnya MTGW sekarang cenderung selalu bertema tidak jauh-jauh dari cinta. Padahal dulu-dulu lebih beragam temanya terutama yang memotivasi untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Walaupun begitu, kalau sempat biasanya saya tetep nonton, hihi. Hmmm teringat waktu di episode yg saya lupa kapan itu, ada bahasan yang menyatakan kalau wanita itu selalu benar dan laki-laki itu salah..hahahha. Jadi kalau berantem, ujung-ujungnya laki-laki lah yang harus meminta maaf. Tapi ingat..banyak wanita yang baik di luar sana. Bener juga yaa. Terus kalau sedang berantem, kesalahan-kesalahan di masa lalu akan dibawa-bawa lagi. Nah bagaimana menyikapinya? yang saya tangkap adalah wanita harus lebih bijak dan berusaha untuk menjadi lebih baik dan begitu pun laki-laki. Terus bagaimana untuk menghindari terciptanya kesalahan-kesalahan yang akan menjadi kesalahan masa lalu di masa mendatang?, yaitu dengan menciptakan momen-momen baik mulai sekarang. Intinya begitu.
Sering ngobrol dengan supir taksi saat naik taksi? hmmm saya jarang. Waktu saya dan suami naik taksi ke bandara untuk berangkat honeymoon di Bali, kami ngobrol dengan Bapak supir taksi yang kami tumpangi. Si Bapak nebak kalau kami pengantin baru..hihi katanya sih kelihatan. Terus si Bapak nyaranin ke kami untuk menikmati masa-masa muda, memperbanyak jalan-jalan berdua katanya. Si Bapak cerita kalau dia juga suka mengajak jalan-jalan istrinya. Jadi kalau si Bapak dan istrinya lagi berantem, sering si Bapak mengajak istrinya ke tempat-tempat yang dulu sering mereka datangi, tempat-tempat yang ada kenangan manis mereka. Contohnya tempat makan spesial yang dulu sering didatangi. Alhasil rukun lagi, senyum lagi deh.
Lalu bagaimana menurut saya dan suami? Hehe kami pun berpikiran sama, ingin menciptakan momen-momen indah sebanyak-banyaknya. Jadi semakin banyak kenangan indah yang akan hidup di memori kami sampai kakek nenek nanti.

Sering ngobrol dengan supir taksi saat naik taksi? hmmm saya jarang. Waktu saya dan suami naik taksi ke bandara untuk berangkat honeymoon di Bali, kami ngobrol dengan Bapak supir taksi yang kami tumpangi. Si Bapak nebak kalau kami pengantin baru..hihi katanya sih kelihatan. Terus si Bapak nyaranin ke kami untuk menikmati masa-masa muda, memperbanyak jalan-jalan berdua katanya. Si Bapak cerita kalau dia juga suka mengajak jalan-jalan istrinya. Jadi kalau si Bapak dan istrinya lagi berantem, sering si Bapak mengajak istrinya ke tempat-tempat yang dulu sering mereka datangi, tempat-tempat yang ada kenangan manis mereka. Contohnya tempat makan spesial yang dulu sering didatangi. Alhasil rukun lagi, senyum lagi deh.
Lalu bagaimana menurut saya dan suami? Hehe kami pun berpikiran sama, ingin menciptakan momen-momen indah sebanyak-banyaknya. Jadi semakin banyak kenangan indah yang akan hidup di memori kami sampai kakek nenek nanti.

Senin, 22 Desember 2014
Perjalanan Saya (Part 1)
Sebenernya sudah sangat lama saya ingin mencatat semua perjalanan saya, tetapi baru kali ini saya luangkan waktu untuk menulisnya, hehe maklum dulu saya malas sekali menulis. Buku diary saya saja terisi gak ada sepertiganya dalam satu tahun. Berhubung saya banyak bepergian baru setelah bekerja jadi saya akan bercerita flashback dimulai dari tahun 2010, hehe maklum dulu saat saya masih sekolah saya lebih banyak baca novel/komik di rumah dan kalau ke luar rumah biasanya aktifitas sekolah atau main ke rumah teman, dan kalau pas kuliah palingan keluar kosan untuk ngajar. Main sama teman-teman pun tidak sampai keluar kota.
Perjalanan saya sejak tahun 2010 lebih banyak perjalanan dalam rangka dinas kantor. Biasanya 3 hari atau 4 hari saya keluar kota. Di sela-sela pekerjaan itu, biasanya ada waktu luang untuk jalan-jalan atau sekedar melihat sekeliling kota dengan mobil sepulang dari makan malam. Sejak tahun 2010 pun saya jadi suka jalan-jalan keluar kota dengan teman-teman, hehe maklum saya sudah mampu membiayai perjalanan secara mandiri. Selain itu, keluarga saya juga sudah menganggap saya sudah dewasa dan mandiri, tidak perlu lagi dilarang-larang.
Di awal saya bekerja dan untuk pertama kalinya saya ditugaskan keluar kota itu sekitar di pertengahan tahun 2010. Waktu itu saya ditugaskan ke Makassar, Sulawesi Selatan. Kesan saya dengan kota Makassar adalah kota besar yang panas dan banyak kulinernya yang enak. Serius!!!, disana banyak sekali kuliner, sampai-sampai saya berpikir kalau saya ditempatkan bekerja disana bisa-bisa saya gendut sekali karena saya kan emang doyan makan (sekarang saja sudah gendut..hihi). Ada Coto Makassar, Konro, Sop Saudara, Barongko, Pisang Epe, Es Pallu Butung, Es Pisang Hijau, Kapurung, dan yang paling saya suka adalah sop kepala ikan alias Pallumara.
Makanan yang saya sebutkan itu sudah saya coba semua, hihi. Tapi saya tidak mencoba semuanya dalam waktu sekali saya ke Makassar. Hingga saat ini, saya sudah ke Makassar 3 kali. Tiga-tiganya saya suka sekali kuliner, hahaha. Bahkan pernah waktu yang kedua kalinya saya kesana, malam-malam saya bertemu teman saya yang penempatan bekerja disana dan kami jalan-jalan kuliner mulai dari mi titi (ternyata porsinya besar), risol dan semacam lumpia isi telor khas Makassar yang saya lupa namanya, sampai akhirnya kami makan pisang epe sambil ngobrol di dekat pantai Losari. Terus sepulang dari jalan-jalan itu, ternyata di Mess tempat saya menginap ada makanan yang namanya Kapurung. Kapurung itu makanan khas Makassar khususnya daerah Luwu yang ada di Kota Palopo. Kapurung ini semacam Papeda di Papua dan Maluku. Kapurung terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Hmmm..rasanya unik dan menurut saya enaakkk. Ohya ada Barongko, makanan khas Makassar yang juga saya suka karena unik rasanya. Barongko itu terbuat dari pisang kepok matang ditambah irisan nangka atau kelapa muda yang dikukus dengan daun pisang.

Foto ini diambil di balkon resto hotel dekat Pantai Losari yang saya lupa nama hotelnya.
Ohya Makassar juga terkenal dengan Trans Studio Theme Park yaitu wahana bermain indoor yang diresmikan Jusuf Kalla di tahun 2009. Jadi waktu saya kesana tahun 2010 itungannya masih baru..hehe. Menurut saya Trans Studio Makassar itu menyenangkan banget buat anak-anak soalnya kebanyakan wahananya lebih cocok untuk anak-anak, kurang extreme/menantang untuk orang dewasa. Tapi teteup bagusss buat foto-foto..hahhayy. Hmm ada satu yang saya suka dari Trans Studio Makassar, antrian di wahana-wahananya gak sepanjang seperti di Dufan Ancol.
Saya baru cerita soal Makassar, eh ternyata post ini udah panjang. Jadi saya akan cerita yang lainnya di post selanjutnya kapan-kapan. hihi tergantung mood saya menulis tentunya ^^
Perjalanan saya sejak tahun 2010 lebih banyak perjalanan dalam rangka dinas kantor. Biasanya 3 hari atau 4 hari saya keluar kota. Di sela-sela pekerjaan itu, biasanya ada waktu luang untuk jalan-jalan atau sekedar melihat sekeliling kota dengan mobil sepulang dari makan malam. Sejak tahun 2010 pun saya jadi suka jalan-jalan keluar kota dengan teman-teman, hehe maklum saya sudah mampu membiayai perjalanan secara mandiri. Selain itu, keluarga saya juga sudah menganggap saya sudah dewasa dan mandiri, tidak perlu lagi dilarang-larang.
Di awal saya bekerja dan untuk pertama kalinya saya ditugaskan keluar kota itu sekitar di pertengahan tahun 2010. Waktu itu saya ditugaskan ke Makassar, Sulawesi Selatan. Kesan saya dengan kota Makassar adalah kota besar yang panas dan banyak kulinernya yang enak. Serius!!!, disana banyak sekali kuliner, sampai-sampai saya berpikir kalau saya ditempatkan bekerja disana bisa-bisa saya gendut sekali karena saya kan emang doyan makan (sekarang saja sudah gendut..hihi). Ada Coto Makassar, Konro, Sop Saudara, Barongko, Pisang Epe, Es Pallu Butung, Es Pisang Hijau, Kapurung, dan yang paling saya suka adalah sop kepala ikan alias Pallumara.
Makanan yang saya sebutkan itu sudah saya coba semua, hihi. Tapi saya tidak mencoba semuanya dalam waktu sekali saya ke Makassar. Hingga saat ini, saya sudah ke Makassar 3 kali. Tiga-tiganya saya suka sekali kuliner, hahaha. Bahkan pernah waktu yang kedua kalinya saya kesana, malam-malam saya bertemu teman saya yang penempatan bekerja disana dan kami jalan-jalan kuliner mulai dari mi titi (ternyata porsinya besar), risol dan semacam lumpia isi telor khas Makassar yang saya lupa namanya, sampai akhirnya kami makan pisang epe sambil ngobrol di dekat pantai Losari. Terus sepulang dari jalan-jalan itu, ternyata di Mess tempat saya menginap ada makanan yang namanya Kapurung. Kapurung itu makanan khas Makassar khususnya daerah Luwu yang ada di Kota Palopo. Kapurung ini semacam Papeda di Papua dan Maluku. Kapurung terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Hmmm..rasanya unik dan menurut saya enaakkk. Ohya ada Barongko, makanan khas Makassar yang juga saya suka karena unik rasanya. Barongko itu terbuat dari pisang kepok matang ditambah irisan nangka atau kelapa muda yang dikukus dengan daun pisang.
Foto ini diambil di balkon resto hotel dekat Pantai Losari yang saya lupa nama hotelnya.
Ohya Makassar juga terkenal dengan Trans Studio Theme Park yaitu wahana bermain indoor yang diresmikan Jusuf Kalla di tahun 2009. Jadi waktu saya kesana tahun 2010 itungannya masih baru..hehe. Menurut saya Trans Studio Makassar itu menyenangkan banget buat anak-anak soalnya kebanyakan wahananya lebih cocok untuk anak-anak, kurang extreme/menantang untuk orang dewasa. Tapi teteup bagusss buat foto-foto..hahhayy. Hmm ada satu yang saya suka dari Trans Studio Makassar, antrian di wahana-wahananya gak sepanjang seperti di Dufan Ancol.
Saya baru cerita soal Makassar, eh ternyata post ini udah panjang. Jadi saya akan cerita yang lainnya di post selanjutnya kapan-kapan. hihi tergantung mood saya menulis tentunya ^^
Selasa, 16 Desember 2014
Quotes of the day

Saya jadi terinspirasi untuk mengupdate blog ini setelah tadi pagi unit saya bekerja mengadakan acara capacity building dengan narasumber dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yaitu Bapak Safuadi Kepala Pusdiklat pengembangan SDM. Dari pemaparan Bapak Safuadi yang berisi motivasi yang penuh dengan cerita yang inspiratif itulah saya mendapatkan quotes yang intinya sebagai berikut:
* Profesionalisme bukanlah tentang pekerjaan yang kamu lakukan, tetapi tentang bagaimana kamu mengerjakan pekerjaan itu.
* Banyaknya bendungan tidak sebanyak air sungai yang mengalir sama seperti orang hebat tidak sebanyak orang biasa.
* Dua hal yang membedakanmu, yaitu kesabaranmu ketika kamu tidak memiliki apapun dan sikapmu ketika kamu memiliki semuanya.
* Watch your thought, they become words. Watch your words, they become actions. Watch your actions, they become habits. Watch your habits, they become character. Character is everything.
* Tidak akan pernah terlalu cepat untuk berpikir mengenai masa depan karena apapun yang kita lakukan hari ini akan berdampak pada sikap kita di masa depan.
* Masa depan bukan diramalkan, tetapi diciptakan.
Hmmm...quote-quote di atas kembali mengingatkan saya untuk semangat melangkah sedikit-sedikit melangkah mendekat ke impian saya. Banyak hal yang masih perlu saya pelajari dan lakukan untuk hari ini yang akan berdampak pada masa depan saya. Terutama mengenai sikap, hehehe saya sering sadar kalau saya kadang kurang senyum, gampang cemberut/kecewa, dan gampang marah. Persoalan saya adalah kadang saya belum dewasa dalam menyikapi keadaan-keadaan yang membuat saya kecewa atau marah. Saya juga belum bisa mengendalikan emosi saya agar tidak membuat orang lain merasa tidak nyaman. Apalagi sekarang saya sudah menjadi seorang istri, dan keinginan saya adalah menjadi istri yang baik dan patuh pada suami. Saya harus bisa lebih dewasa dan bijak, terusss yang paling penting adalah senyuuuummm :))))
Yup...keep growing and keep learning \(^o^)9
Sabtu, 06 Desember 2014
Our Cozy Honeymoon @The Lokha Ubud

Dannnn taraaaaa...akhirnya tiba juga si tanggal 24 November 2014, tanggal keberangkatan saya dan indra sang suami (hihi ^^) ke Bali. Pagi-pagi kami berangkat ke bandara Soekarno Hatta untuk terbang ke Bali. Sesampai di Bandara Ngurah Rai yang waktu itu sekitar pukul 12.30 WITA, kami sudah dijemput oleh driver dari The Lokha Ubud. hwehwehweee...seneng banget sampe juga kami di The Lokha Ubud. Kesan pertama adalah lokasinya terpencil, jauh dari jalan raya utama. Tapi justru itulah yang menjadi nilai plus karena suasananya lebih tenang.
The Lokha Ubud ternyata merupakan resort baru makanya pas kami datang ke wedding expo kami mendapat harga yang tergolong murah, ternyata waktu itu The Lokha Ubud dalam masa promo. Room yang kami pesan adalah villa dengan private pool dan riverside. Fasilitasnya ada ruang kamar yang isinya tempat tidur dengan kelambu, 2 lemari yang gede, TV, sofa, dan kamar mandi luas dengan shower dan bathtub. Sedangkan di luar ada gazebo dengan meja makan dan tempat tidur untuk bersantai terus ada kolam renang pribadi dengan dua kursi bersantai. Pemandangannya pepohonan, sungai di bawah, dan bukit di kejauhan. Bunyi aliran sungai dan suara jangkrik membuat suasananya tuh berasa alam banget. Pokoknya nyamaaaannn...hihi kesenengan saya.
Kami berdua betah banget di villa dan saya suka sekali berenang..hehe bebas banget pokoknya mau ngapain saja. Saking betahnya di villa, dari 4 hari kami disana, kami hanya menyempatkan satu hari untuk jalan-jalan ke Pasar Ubud di hari ketiga. Kami ke pasar Ubud berjalan kaki melalui bukit dengan pemandangan bukit, sawah, lembah, hmm...pokoknya kereeennn. Subhanallah, Indonesia itu memang luar biasa cantik ya. Berjalan kaki sekitar 30 menit kami sampai juga di Pasar Ubud. Hihihi saya kecapean..padahal kan biasanya saya dengan bangga mengaku kalau saya kuat berjalan kaki jauh ;B. Di Pasar Ubud kami jalan-jalan dan membeli hasil kerajinan untuk pajangan di rumah kami. Kami juga sempat foot reflexology..hehe..berjalan kaki jauh lumayan membuat kaki kami pegal soalnya. Pulang dari Pasar Ubud kami naik mobil antar jemput The Lokha, hahaha...berjalan kaki cukup berangkatnya saja. Anyway kalau lain kali saya nginep di The Lokha Ubud lagi, saya mau loh jalan kaki lagi dari resort ke pasar Ubud, hihi great view soalnya.
Hmm..no pic no proof (jiyahahaha), ini dia foto-foto kami di dalam villa riverside @The Lokha Ubud:






Bisa kebayang kan roomnya seperti apa.

narsis sendiri dulu ya..hihi ^^

narsis berdua

ini menu makan malam kami. Kami ini selalu pesan makan di hotel, maklum ceritanya betah di kamar.
Terus berikut foto-foto kami saat kami melalui Bukit Campuhan menuju Pasar Ubud:



Kalau yang satu ini foto di Ubud Palace:

Hari terakhir kami di Ubud, pagi-pagi sebelum pulang kami sempatkan jalan-jalan di jalanan dekat resort dengan view persawahan.



Hihihihi seneng saya ingetnya, pokoknya hari-hari honeymoon selalu menyenangkan. Santai di dalam kamar yang nyaman, bersantai-santai di gazebo sambil cerita-cerita, berenang, romantic spa, dan tentu saja candle light dinner. Nyaman banget di The Lokha Ubud, semua pegawainya ramah banget. Pokoknya puaaasss deh di sana. Kalau next time harga di The Lokha Ubud masih murah, mungkin kami ingin deh kesana lagi :)
Akhirnya, sampai jumpa honeymoon kami, can't wait our next honeymoon..hihihi ~(^.*)~
Pencarian Paket Honeymoon yang Oke
Salah satu hal yang saya inginkan apabila saya menikah adalah pergi honeymoon, hehe. Saya bayanginnya saya akan keluar kota berdua bersama suami dan menikmati sepanjang hari 24 jam terus berdua di tempat yang indah dan sangat nyaman, kemudian bercerita dan bercanda ini itu dan saling mengungkapkan harapan tentang masa depan. Makanya saat awal-awal ngomongin pernikahan, saya bilang ke indra kalau saya ingin ada honeymoon, dan ternyata dia juga menginginkannya. Ternyata dan ternyata juga kami memiliki keinginan destinasi yang sama, yaitu Ubud Bali. Jadilah Ubud Bali kami tetapkan sebagai tempat honeymoon kami.
Oleh karena saya sudah tahu bahwa saya akan honeymoon di Ubud Bali, waktu itu saya jadi rajin buka website http://honeymoon.weddingku.com. Saya langsung saja search Bali dan jrenggg!!! banyak tawaran paket honeymoon di resort-resort bintang 5 di Ubud. Ada Kupu-Kupu Barong Villas and Tree Spa, Viceroy Bali, Kamandalu Resort and Spa, Kayumanis Ubud Private Villa and Spa, Hanging Garden Ubud, dan lain-lain. Sebelum rajin buka website weddingku ini, saya pernah baca ulasan tentang hotel romantis di Ubud dan saya tertarik dengan Villa Semana Resort and Spa. Saya cek di website villa Semana dan rate per malamnya untuk kamar dengan private pool paling murah sekitar 3 jutaan belum tax. Waktu itu saya langsung kepikiran untuk ke Villa Semana saja, meski mahal sih. Eh terus saya nemu website weddingku, dan setelah saya liat-liat tawaran paket honeymoonnya, saya jadi tertarik untuk ke Viceroy Bali.
Pencarian resort untuk honeymoon belum berhenti sampai disitu, saya dan indra pergi ke Wedding Expo di JCC Senayan. Di sana ada spot khusus penawaran honeymoon langsung oleh para marketing dari hotel-hotel yang bekerja sama dengan weddingku. Ada dari The Lokha Ubud-Resort Villas and Spa, Kupu-Kupu Barong Villas and Tree Spa, Kamandalu Resort and Spa, Hanging Garden, dan masih banyak lagi tawaran dari hotel-hotel yang berlokasi di Ubud, Seminyak, Jimbaran, Uluwatu, Nusa Dua, Bandung, dan Garut. Setelah berkeliling dan dengan berbagai pertimbangan terkait budget dan fasilitas yang ditawarkan, akhirnya kami langsung memutuskan untuk mengambil paket honeymoon dari The Lokha Ubud Resort Villas and Spa. Di hari itu juga kami langsung deal paket Luxury Private Pool di The Lokha Ubud untuk 4 hari 3 malam.
Alhamdulillah, waktu itu masih bulan Agustus dan kami sudah punya kepastian honeymoon. Waktu itu membuat kami bernapas lebih lega lagi karena salah satu hal persiapan pernikahan kami sudah beres. Kisah honeymoonnya lanjut di post selanjutnya yaaaa... ;D

Oleh karena saya sudah tahu bahwa saya akan honeymoon di Ubud Bali, waktu itu saya jadi rajin buka website http://honeymoon.weddingku.com. Saya langsung saja search Bali dan jrenggg!!! banyak tawaran paket honeymoon di resort-resort bintang 5 di Ubud. Ada Kupu-Kupu Barong Villas and Tree Spa, Viceroy Bali, Kamandalu Resort and Spa, Kayumanis Ubud Private Villa and Spa, Hanging Garden Ubud, dan lain-lain. Sebelum rajin buka website weddingku ini, saya pernah baca ulasan tentang hotel romantis di Ubud dan saya tertarik dengan Villa Semana Resort and Spa. Saya cek di website villa Semana dan rate per malamnya untuk kamar dengan private pool paling murah sekitar 3 jutaan belum tax. Waktu itu saya langsung kepikiran untuk ke Villa Semana saja, meski mahal sih. Eh terus saya nemu website weddingku, dan setelah saya liat-liat tawaran paket honeymoonnya, saya jadi tertarik untuk ke Viceroy Bali.
Pencarian resort untuk honeymoon belum berhenti sampai disitu, saya dan indra pergi ke Wedding Expo di JCC Senayan. Di sana ada spot khusus penawaran honeymoon langsung oleh para marketing dari hotel-hotel yang bekerja sama dengan weddingku. Ada dari The Lokha Ubud-Resort Villas and Spa, Kupu-Kupu Barong Villas and Tree Spa, Kamandalu Resort and Spa, Hanging Garden, dan masih banyak lagi tawaran dari hotel-hotel yang berlokasi di Ubud, Seminyak, Jimbaran, Uluwatu, Nusa Dua, Bandung, dan Garut. Setelah berkeliling dan dengan berbagai pertimbangan terkait budget dan fasilitas yang ditawarkan, akhirnya kami langsung memutuskan untuk mengambil paket honeymoon dari The Lokha Ubud Resort Villas and Spa. Di hari itu juga kami langsung deal paket Luxury Private Pool di The Lokha Ubud untuk 4 hari 3 malam.
Alhamdulillah, waktu itu masih bulan Agustus dan kami sudah punya kepastian honeymoon. Waktu itu membuat kami bernapas lebih lega lagi karena salah satu hal persiapan pernikahan kami sudah beres. Kisah honeymoonnya lanjut di post selanjutnya yaaaa... ;D

Langganan:
Postingan
(
Atom
)